Sabtu, 23 Januari 2010

Cara Meningkatkan Libido Wanita

Obat Perangsang Wanita, telah menjadi trend bagi sebagain wanita dewasa serta yang sudah punya suami. Bisakah obat perangsang tersebut benar - benar meningkatkan kemauan sek para wanita dewasa? Ataukah obat tersebut hanya merupakan obat yang kurang berguna serta bermanfaat. Dengan adanya pertanyaan serta pernyataan seperti itu, kita tak mungkin tahu tentang apapun obat yang mengenai rangsangan bagi wanita dewasa.

Obat Perangsang wanita bisa meningkatkan libido wanita cantik serta seksi atau sintak dan montok? Bagaimana meningkatakan Libido wanita cantik itu, kita mesti tahu dan mengerti caranya.LIBIDO rendah adalah masalah umum kehidupan seseorang, tapi tenang, gangguan ini bisa disembuhkan. Terdapat banyak cara meningkatkan birahi Anda dan ternyata, testosteron adalah jawabannya.

Seperti dilansir Sheknows, Senin (11/1/2010), hormon pria, testosteron, tidak hanya untuk pria. Jika masalah libido rendah adalah akibat faktor hormonal, testosterone replacement therapy bisa jadi solusi.

Testosteron bukanlah untuk setiap wanita dengan libido rendah, tapi secara khusus untuk wanita menjelang menopause. Jadi, terapi tersebut juga memberikan manfaat bagi kesehatan.

Penyebab libido rendah

Seperti kebanyakan perubahan pada tubuh, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebabnya. Beberapa penyebab fisik yang memengaruhi perubahan libido, termasuk masalah seksual (nyeri selama bercinta/dyspareunia, sulit mencapai orgasme/anorgasmia), penyakit (arthritis, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh koroner, neurological), obat-obatan (antidepressant, obat tekanan darah tinggi, obat kemoterapi, antihistamine), alkohol, drugs, operasi (payudara, daerah kemaluan), kelelahan, perubahan hormonal, menopause, kehamilan, dan menyusui.

Sementara faktor psikologis yang berdampak pada libido rendah adalah tentang bagaimana perasaan Anda terhadap tubuh, hidup Anda, dan pasangan. Seks bukanlah melulu tentang bagaimana Anda merespons aksi intim pasangan, merasa diri seksi juga berpengaruh. Beberapa penyebabnya bisa karena kecemasan, depresi, stres, miskin imej tubuh, harga diri rendah, trauma kekerasan seksual, konflik dalam hubungan cinta, dan sebagainya.

Merasa terhubung secara emosional dengan pasangan berdampak pada bagaimana perasaan Anda saat bercinta dengannya. Nyatanya, selera seks wanita juga termasuk intimasi mental.

Masalah hubungan yang bisa berpengaruh pada libido rendah adalah kurang hubungan emosional dengan pasangan, konflik yang tidak terselesaikan, kurang komunikasi seputar kebutuhan dan keinginan seks, ketidaksetiaan hingga memecah rasa percaya, dan lainnya.

Testosteron untuk mendongkrak libido

Testosteron bukan hanya untuk pria. Hormon ini sebenarnya juga diproduksi dalam jumlah kecil pada indung telur wanita dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan dengan adrenalin (adrenal glands).

Saat usia mendekati 40 tahun, jumlah hormon estrogen, progesteron, dan androgen (testosteron) Anda mulai berkurang. Jika Anda telah mencapai menopause ataupun indung telur diangkat, tingkat testosteron akan turun. Bahkan lebih jauh mengalami gejala kekurangan androgen, misalnya hasrat seksual dan tenaga menurun.

Hormon ini dianggap penyebab di balik aksi kekerasan dan kemarahan seseorang, tapi dalam dosis terkontrol, testosteron bisa bermanfaat bagi wanita menopause. Hormone replacement therapy, khususnya bagi wanita libido rendah yang penyebabnya bukan karena faktor fisik ataupun emosional.

Estrogen and progesteron tidak selalu cukup

Meski kebanyakan dokter meresepkan estrogen dan progesteron replacement therapy untuk melindungi wanita dari serangan osteoporosis, hilangnya kepadatan tulang, penyakit Alzheimer, mengurangi perubahan mood, rasa kepanasan, dan kekeringan Miss V, tapi hormon-hormon tersebut tidak bisa meningkatkan hasrat seksual ataupun meningkatkan tenaga.

Dr William Regelson MD, penulis “The Superhormone Promise” menegaskan, testosteron adalah bagian yang hilang dari puzzle hormone replacement therapy. "Untuk kebanyakan wanita yang merasa diri mereka tidak lagi berhasrat seks, bagian yang hilang dari blueprint adalah testosteron."

Dr Regelson menemukan bahwa melibatkan testosteron dalam hormone replacement therapy, bahkan untuk jangka pendek, bisa mengubah tahapan hormon yang normal dan membantu wanita untuk lebih baik dalam menghadapi perubahan estrogen dan progesteron.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar