Minggu, 03 Januari 2010

MUI Mengenai Film Suster Keramas

Rin Sakuragi agak sedikit dongkol pada MUI.MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Samarinda tetap bersikukuh melarang pemutaran film SUSTER KERAMAS meskipun produser Maxima Picture, Ody Mulya Lubis telah jauh-jauh datang dari Jakarta untuk bersilaturahmi dengan jajaran pengurus MUI di Kota Tepian itu.

"Kami tetap mencekal film itu untuk diputar atau ditayangkan di gedung bioskop di Samarinda," kata Ketua MUI Samarinda KH Zaini Naim, terkait rencana akan diputar secara serentak film itu di berbagai daerah di Indonesia menjelang pergantian tahun tersebut. Zaini mengatakan bahwa film itu tidak memiliki nuansa mendidik bahkan lebih banyak menyimpang.

"Film tersebut tidak layak ditonton masyarakat, sebab hanya memamerkan aurat wanita sehingga kami meminta kepada pihak terkait untuk melarang pemutaran film tersebut," katanya. Ditambahkan oleh Zaini, apabila film itu diputar maka bisa dipastikan bahwa penontonnya akan didominasi kaum remaja sehingga berdampak bagi mental mereka.

MUI Samarinda hanya bisa mengingatkan kepada masyarakat di kota berpenduduk sekitar 700.000 jiwa agar tidak menonton film tersebut. Film itu melibatkan bintang film porno dari Jepang, Rin Sakuragi, pengganti Miyabi yang sebelumnya gagal didatangkan ke Indonesia. Pada salah satu adegan, pengganti Miyabi itu terlihat memamerkan kemolekan tubuhnya pada dua pemuda.

Film garapan Maxima Picture tersebut menggambarkan kedatangan seorang gadis Jepang ke Indonesia untuk mencari saudaranya yang bekerja sebagai perawat. Film yang dibintangi gadis kelahiran Hyogo, Jepang, pada 3 Maret 1989 banyak mempertontonkan adegan panas.

Odi Mulya sebelumnya sempat bersilaturahmi dengan jajaran MUI Samarinda serta berdialog dengan pimpinan Kantor Dinas Pariwisata dan Infokom Samarinda, dia mengajak dialog dengan kepala Dinas Infokom, Lakmi Edmon.(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar