Senin, 26 April 2010

Cowboys in Paradise

Cowboys in Paradise - Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna mengaku belum mengetahui beredarnya film dokumenter yang bertema seks gigolo di Kuta, namun pihaknya berjanji segera akan mengambil langkah-langkah dengan lebih dulu melakukan evaluasi.

"Oh ya, gimana filmnya itu dik," katanya dihubungi via ponselnya, Senin (26/04/2010). Setelah dijelaskan singkat bagaimana tema film yang dibuat pertengahan bulan Desember 2009 banyak mengumbar seks para gigolo di Kuta, Kapolda mengaku kaget.

"Baik terima kasih informasinya ya, segara kita akan evaluasi," janji Sutisna saat ditanya langkah yang akan dilakukan menyusul beredarnya film yang banyak mengeksploitasi pariwisata Bali demi kepentingan pornografi tersebut.

Dukungan agar pihak kepolisian mengambil langkah cepat dan tegas disampaikan sutradara Bali, I Gusti Ngurah Harta, menurutnya, jika hal seperti ini dibiarkan maka dapat berdampak negatif bagi Pariwisata Bali kedepan.

Dikatakan dia, pihak berwenang mestinya bisa menelusuri keberadaan film di internet yang menghebohkan warga Bali tersebut, termasuk melacak lokasi pembuatan dan pihak pihak mana yang terlibat.

Untuk itu, lembaga sensor film diminta lebih optimal menjalankan fungsinya, dalam melakukan pengawasan lebih ketat terhadap setiap film film yang dibuat di Indonesia. "Lembaga sensor film dan pihak kepolisian saya kira bisa bekerja sama dalam menelusuri sumber film tersebut dibuat," imbuh tokoh spiritual Bali ini.

Dengan bukti bukti yang ditemukan lembaga sensor bisa memberikan data data temuannya kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti misalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar